Kisah Nabi Idris : Kelahiran yang Dinanti dan Masa Kecil Penuh Mukjizat
Jauh sebelum kelahiran Nabi Musa, di tengah gemerlap peradaban yang mulai mengenal berhala, Allah mengutus seorang nabi yang istimewa. Dialah Nabi Idris, manusia pertama yang diberi wahyu untuk menulis dengan pena. Kelahirannya dinanti dengan penuh harap, menjadi titik terang di tengah kesesatan yang merajalela.
Nabi Idris adalah utusan kedua yang patut diimani, setelah Nabi Adam. Nabi Idris merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam, putra dari Yarid. Ada beberapa pendapat tentang tempat kelahiran Nabi Idris. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Nabi Idris lahir di daerah Munaf (Memphis), Mesir, sementara beberapa lainnya berpendapat bahwa Nabi Idris lahir dan dibesarkan di Babilonia, yang dikenal sebagai Irak saat ini.
Sejak dalam kandungan, ibunda Nabi Idris merasakan pergerakan yang luar biasa. Ketika dilahirkan, cahaya terang menyelimuti ruangan, pertanda kedatangan seorang yang mulia. Bayi Nabi Idris menangis dengan nada yang teratur, melantunkan kalimat tauhid, "Laa ilaaha illAllah" (Tiada Tuhan selain Allah). Para hadirin yang menyaksikan peristiwa tersebut sontak takjub.
Seiring bertambahnya usia, kecerdasan Nabi Idris melampaui batas anak seusianya. Baru menginjak usia dua tahun, ia sudah bisa berbicara dengan lancar dan fasih. Ia gemar berkontemplasi, mengamati langit berbintang, dan merenungkan keagungan ciptaan Allah. Rasa ingin tahunnya yang besar mengantarnya pada pencarian ilmu. Ia mempelajari berbagai macam bidang, mulai dari ilmu astronomi, matematika, hingga ilmu menjahit.
Mukjizat pertama yang dianugerahkan kepada Nabi Idris adalah kemampuan menjahit dengan sempurna. Di masa itu, manusia masih belum mengenal pakaian. Dengan ilmunya, Nabi Idris menjahit sehelai pakaian yang menutupi aurat, menjadi teladan bagi kaumnya.
Sejak masa kanak-kanak, Nabi Idris telah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Ia dikenal sebagai individu yang jujur dan selalu berusaha mencari kebenaran. Kecerdasan dan kejujuran ini tampak dalam berbagai aspek kehidupannya, termasuk dalam penemuan dan penggunaan tulisan.
Nabi Idris dikenal sebagai manusia pertama yang menemukan tulisan dan menulis menggunakan pena. Ini adalah prestasi yang sangat penting, karena tulisan dan pena adalah alat komunikasi yang sangat penting dalam peradaban manusia. Dengan tulisan, manusia dapat menyampaikan ide dan pengetahuan mereka kepada generasi berikutnya.
Nabi Idris juga dikenal sangat peduli terhadap peradaban sosial dan pembangunan. Ia berusaha keras untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur. Ia juga berusaha untuk mempromosikan pengetahuan dan pendidikan di kalangan masyarakatnya.
Selain itu, Nabi Idris juga dikenal menguasai berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi, dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa Nabi Idris adalah seorang yang sangat berpengetahuan dan berdedikasi dalam mencari ilmu. Ia menggunakan pengetahuan ini untuk membantu masyarakatnya dan mempromosikan peradaban.
Tak hanya itu, Allah menganugerahkan kepada Nabi Idris hikmah yang mendalam. Ia mampu melihat kebenaran di balik kesesatan. Ketika kaumnya mulai menyembah patung, Nabi Idris dengan tegas berseru menyerukan tauhid. Ia mengajak mereka kembali menyembah Allah, Tuhan semesta alam.
Masa kecil Nabi Idris dipenuhi dengan pembelajaran dan dakwah. Ia gigih menentang kemusyrikan, berdebat dengan para pemuja berhala dengan logika yang jernih. Kemampuan berbicara dan berargumennya yang mengagumkan membuat para pemuka agama sesat kewalahan.
Namun, dakwah Nabi Idris tak selalu berjalan mulus. Banyak yang berpaling dan menolak ajarannya. Kemarahan para pemuka agama sesat pun kian memuncak. Mereka memusuhi Nabi Idris dan keluarganya, berusaha menghentikan dakwahnya.
Di tengah situasi yang penuh tantangan, Nabi Idris terus berdakwah dengan penuh kesabaran dan keteguhan. Ia yakin bahwa kebenaran pasti akan menang, meski banyak ujian yang harus dihadapi. Kisah kelahiran dan masa kecil Nabi Idris mengajarkan kita tentang keistimewaan seorang nabi sejak dini. Beliau tidak hanya cerdas dan berilmu, tetapi juga memiliki keteguhan iman yang luar biasa.
Nabi Idris menjadi teladan bagi kita semua. Ia mengajarkan pentingnya mencari ilmu, berpikir kritis, dan senantiasa teguh dalam beriman kepada Allah, meski dihadapkan dengan berbagai rintangan. Demikianlah kisah ini diceritakan, segala kebenaran detailnya kita kembalikan kepada Allah, tuhan yang maha esa.
Komentar
Posting Komentar