Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Ilmu Diam Dalam Tasawuf

    Ada pandangan dalam tasawuf yang menganggap ilmu diam sebagai ilmu tertinggi. Pendapat ini didasarkan pada keyakinan bahwa diam adalah cara paling efektif untuk mencapai kedamaian batin dan pencerahan spiritual. Dengan diam, seseorang dapat lebih mudah mengendalikan nafsu dan emosi, serta memperdalam hubungannya dengan Awloh. Namun ada juga yang berpendapat bahwa puncak tertinggi dari keilmuan itu ada pada ketidakterbatasan sifat Awloh itu sendiri. Tasawuf, salah satu cabang ilmu dalam Islam, memfokuskan diri pada pembersihan hati dan peningkatan spiritualitas. Di dalamnya terdapat berbagai konsep penting yang bertujuan untuk mendekatkan manusia kepada Sang Pencipta, salah satunya adalah "ilmu diam." Konsep ini mengajarkan betapa pentingnya menjaga keheningan dan ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ilmu diam dalam tasawuf bukanlah sekadar tindakan tidak berbicara. Lebih dari itu, ia melibatkan pengendalian diri, introspeksi, dan refleksi batin yang mendalam....

Kisah Puteri Cantik yang Pemalu

Pada jaman dahulu kala, di sebuah kerajaan yang terletak jauh di negeri seberang, terdapat sebuah kisah tentang seorang puteri yang memesona setiap orang yang melihatnya. Sejak pertama kali ia hadir di dunia ini, kecantikannya telah mencuri perhatian banyak orang. Mata cokelatnya yang dalam dan rambutnya yang berkilau seperti sutra membuatnya tampak seperti bidadari yang turun dari langit. Penduduk kerajaan menyebutnya Puteri Malu karena ada satu hal yang tak kalah menarik dari kecantikannya, yaitu sifat pemalunya yang luar biasa. Sejak kecil, Puteri Malu dikenal dengan kecantikan yang memukau. Ketika ia berjalan di taman istana atau berdiri di balkon yang menghadap ke danau, semua orang terpesona oleh keanggunannya. Namun, di balik pesona itu, ia menyimpan rahasia kecil. Setiap kali ada pria yang mencoba mendekatinya atau bahkan hanya ingin berkenalan, Puteri Malu akan segera menjauh dengan cepat, wajahnya memerah seperti bunga mawar yang mekar. Ketika para pangeran dari berbagai kera...

Legenda Joko Tarub dan Nawang Wulan

  Di lereng gunung yang sejuk dan hijau, hiduplah seorang pemuda tampan bernama Jaka Tarub. Meski dikenal dengan wajah rupawan dan hati yang baik, kesepian masih menjadi teman setianya. Suatu hari, tergerak oleh hasrat berburu di hutan belantara, ia memutuskan untuk meninggalkan desanya, membawa busur dan panah yang siap digunakan. Jaka Tarub melangkah menyusuri hutan, mengikuti jalan setapak yang dipenuhi keajaiban alam. Tiba-tiba, telinganya menangkap alunan air terjun yang merdu, seolah-olah alam sedang mempersembahkan sebuah simfoni yang memikat hati. Dengan penuh penasaran, Jaka Tarub berjalan mengikuti suara tersebut, hingga akhirnya tiba di sebuah telaga yang memukau mata dan jiwa. Di tepi telaga yang tenang, ia disuguhi pemandangan yang tak terlupakan: tujuh bidadari anggun sedang mandi di dalam air yang jernih, sementara pakaian mereka yang bersinar keemasan tergeletak di tepi telaga. Namun, matanya terfokus pada satu sosok yang paling menawan di antara mereka, seorang bid...

Legenda Fumeripits: Asal-Usul Suku Asmat di Papua

Gambar
  Di masa silam, di pesisir selatan Pulau Papua, hiduplah seorang pria bernama Fumeripits. Ia dikenal sebagai manusia pertama yang menjejakkan kaki di tanah Asmat. Suatu ketika, Fumeripits berlayar sendirian dengan perahu sederhana melintasi lautan yang luas. Hingga suatu senja, badai besar datang mengamuk. Gelombang raksasa menghantam perahunya hingga hancur, membuat tubuhnya terlempar ke laut. Dalam kegelapan malam, Fumeripits hampir tenggelam. Di tengah badai, seekor burung besar misterius muncul dan mencengkeramnya dengan hati-hati, lalu membawanya terbang rendah di atas gelombang. Saat fajar merekah, badai mereda dan Fumeripits terdampar di pantai yang asing. Burung yang menyelamatkannya menyentuh dahinya seolah memberi kehidupan kembali, lalu menghilang di atas pepohonan bakau. Setelah tersadar, Fumeripits menemukan pecahan lunas perahunya dan dayung kayu yang terdampar di pantai. Dengan sisa perbekalan yang ada, ia berjalan menuju batas antara pantai dan hutan, menemuk...

Legenda Asal Usul Pulau Kemaro di Palembang

  Pulau Kemaro, sebuah delta kecil di tengah aliran Sungai Musi, terletak sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Palembang. Keunikan pulau ini adalah sifatnya yang tak pernah tenggelam meski air sungai pasang, membuatnya diberi nama Kemaro yang dalam bahasa setempat berarti kemarau atau kering. Namun, ada juga versi lain yang mengaitkan asal-usul nama Pulau Kemaro dengan bahasa Tionghoa. Menurut sebuah sumber, nama ini berasal dari kata "Kim-Ma-Lau" yang berarti Pulau Harum Melati. Dikatakan bahwa pada zaman dahulu, seorang pedagang Tionghoa menutupi pulau ini dengan bunga melati, sehingga tercium harum semerbak. Lambat laun, sebutan tersebut berubah lafal menjadi "Kemaro" dan menjadi nama resmi pulau tersebut. Legenda Pulau Kemaro dipercaya telah ada sejak masa Kerajaan Sriwijaya di Palembang, ketika hubungan dagang dan interaksi budaya dengan Tiongkok sangat erat. Cerita legenda ini tertulis pada sebuah batu di samping Kelenteng Hok Tjing Bio di Pulau Kemaro, men...

Kisah Penciptaan Nabi Adam dari Tanah Liat

    Kisah penciptaan Nabi Adam bermula jauh sebelum kehadiran manusia di bumi. Awloh memberitahukan kepada para malaikat tentang rencananya menciptakan khalifah (pemimpin) di muka bumi. Mendengar ini, para malaikat bertanya dengan rasa ingin tahu: “Mengapa Engkau hendak menciptakan makhluk di bumi yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih memujimu dan mensucikanmu?” Awloh pun menjawab bahwa Dia mengetahui hikmah yang tidak mereka ketahui. Jawaban ini menunjukkan bahwa penciptaan manusia memiliki tujuan mulia, meskipun manusia kelak berpeluang berbuat salah. Awloh kemudian memulai penciptaan manusia pertama, Adam, dari tanah. Al-Qur’an menjelaskan bahwa Adam diciptakan dari "tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk". Menurut riwayat tafsir, tanah yang digunakan berasal dari berbagai jenis dan warna di bumi — merah, putih, hitam, kuning — melambangkan keragaman keturunannya kelak. Tanah tersebut dicam...