SANGAT RENDAH HATI (TAWADHU), CIRI MAKRIFATULLAH
Semakin ia mengenal keagungan Allah, semakin ia menyadari betapa kecil dan tiada berartinya dirinya. Pengenalannya akan Allah melahirkan pengenalan sejati akan hakikat dirinya sebagai hamba yang fakir. Hal ini membuatnya sangat rendah hati, jauh dari sifat sombong (ujub) dan riya. Tawadhu, atau kerendahan hati, bukanlah sekadar sebuah sikap yang dibuat-buat atau tata krama lahiriah semata. Dalam pandangan ilmu tasawuf, tawadhu adalah buah yang tumbuh dari sebatang pohon makrifat yang akarnya menancap kuat di dalam kalbu. Ia merupakan manifestasi alami dari pengenalan seorang hamba terhadap Tuhannya. Semakin seorang hamba menyelami lautan makrifat, semakin ia merasakan keagungan Allah yang tiada bertepi, dan pada saat yang sama, ia akan melihat betapa kecil dan ringkihnya keberadaan dirinya di hadapan kemahabesaran itu. Pengenalan ini bukanlah pengetahuan konseptual yang hanya berhenti di akal, melainkan sebuah pengalaman batin yang menggetarkan seluruh jiw...